
Tiba-tiba datanglah Abu Jahal, seorang kafir Quraisy yang selama ini memang memusuhi Nabi. Maka ia bertanya, “Ada apakah gerangan Hai Muhammad engkau termenung sedari tadi? Adakah hal yang ingin kau ceritakan pada kami?”.
Rasulullah pun, menjawab, “Benar. Tapi aku bingung harus mulai dari mana?”.
“Coba ceritakan padaku” kata Abu Jahal sambil bermaksud mengejek.

“Aku berangkat menggunakan kendaraan yang disebut Buraq”
“Haha.. ada-ada saja kamu, Muhammad. Kamu benar-benar telah menjadi gila. Aku sunggu kasian kepadamu. Haha…” Tawa ejekan Abu Jahal pun membahana.
Nabi Saw pun bersedih. Beliau sudah tahu reaksinya akan seperti ini.
Agar bertambah malu, Abu Jahal pun berkata, “Maukah kau ceritakan kisah ini kepada orang-orang, hai Muhammad?”. Setelah berfikir, Nabi pun menyanggupinya.
Maka dipanggillah orang-orang Quraisy untuk berkumpul. Maka dalam waktu yang singkat berkumpulah orang-orang tersebut untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Rasulullah. Nabi pun akhirnya bercerita persis seperti apa yang dikatakannya kepada Abu Jahal. Seperti sudah bisa ditebak, reaksi orang-orang tentu saja sama seperti Abu Jahal. Mereka mengejek dan menganggap Nabi telah menjadi gila. Bukan hanya dari kaum kafir, ada pula kaum muslim pun menjadi ragu dengan keimanan mereka. Bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan perjalanan ribuan kilometer hanya dilakukan dalam waktu semalam saja? Apalagi sampe ngaku naik ke atas langit segala. Waduh.. waduh… benar gak masuk akal. Gitu kata mereka. Inilah reaksi spontan seorang anak manusia, mengingatkan di zaman itu memang tidak ada kendaraan lain yang membawa mereka bepergian jauh selain unta, kuda atau sejenisnya. Apalagi jarak antara Mekkah Palestina (Syam) sangatlah jauh, tentu memakan waktu berbulan-bulan.

Meskipun mereka tidak mempercayai apa yang diceritakan Rasulullah, kisah ini tetap saja menjadi buah bibir yang banyak dibicarakan orang. Hari demi hari, mereka tetap saja membicarakan kisah ini. Maka timbullah ide untuk menguji Nabi, apakah kisah ini memang benar? Suatu hari dilakukanlah sebuah pengujian kepada Nabi tentang kebenaran ceritanya. Didatangkanlah orang-orang yang pernah datang ke Palestina melihat Masjidil Aqsha. Mereka pun banyak bertanya (untuk menguji) perihal bentuk, jumlah pintu, jendela, menghadap ke arah mana dan sebagainya berkaitan dengan Masjidil Aqsha ini. Tentu saja Nabi bingung. Meskipun beliau pernah shalat di sana, namun beliau tidak memperhatikan dengan detil, bentuk bangunan yang disebut Baitul Maqdis tersebut. Namun Allah tidak akan membiarkan Nabi/Rasulnya dalam kebingungan. Allah akhirnya memberikan gambaran tentang Masjid yang dimaksud secara lengkap dan jelas. Dan tentu saja Nabi muhammad Saw dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mudah.
“Sungguh ajaib Muhammad. Kau benar-benar memiliki sihir yang nyata!” mereka berseru karena masih juga tidak percaya akan kebenaran didepan mereka.

Rasulullah menjawab, “Betul, aku bertemu dengan mereka. Kebetulan aku juga melihat ada seekor unta yang terkejut mendengar cepatnya kendaraan yang kugunakan. Maka larilah untuk itu, dan tersungkur jatuh karena patah kakinya. Aku juga sempat meminta air minum kepada mereka karena merasa kehausan dan mereka pun memberiku air. Oh, ya. Jika tidak salah perhitungan, mereka akan tiba di Makkah ini sore nanti”. Maka menantilah orang-orang Quraisy tadi, menunggu kedatangan kafilah yang disebut-sebut bertemu dengan Rasulullah.
Dan akhirnya, kafilah yang ditunggu itu pun datang. Orang-orang yang menunggu sedari tadi langsung bertanya karena penasaran, apakah mereka bertemu dengan Rasululllah atau tidak. Mereka pun menjawab, “Betul, kami bertemu dengan Muhammad. Bahkan, gara-gara cepatnya kendaraan Muhammad, ada unta kami yang patah kakinya karena lari dengan terkejut”. Mendengar kesaksian para kafilah tersebut, nyatalah bahwa kisah yang dialami Rasulullah bukan sekedar kisah bohong belaka, Tapi benar-benar nyata terjadi. Sungguh ajaib, bukan? Karena kuasa Allah diatas segala sesuatu…
0 komentar:
Posting Komentar